Jumat, 07 September 2012

Muhammad : Manusia Nomer Satu di Jagad Raya

         "Muhammad adalah manusia, akan tetapi ia tidaklah seperti manusia biasa, ia seperti yakut di tengah-tengah bebatuan” itulah ungkapan orang islam yang dituangkan dalam bait syair tentang keistimewaan beliau diantara manusia-manusia yang lain. Ungkapan ini ternyata juga dituliskan dalam situs majalah The Pen, yaitu majalah islam berbahasa inggris yang beredar 4 kali dalam setahun. Salah satu artikel dalam situs itu adalah tentang seorang manusia sempurna bernama Muhammad.Dalam artikel itu dituliskan :  
           Prophet Muhammad (PBUH) is a human, but not like others. Whatever the quality of ruby is in comparison to other jewels, the Prophet (PBUH) is like that among other people


        Tidak hanya orang islam saja yang memberikan acungan jempol terhadap Muhammad, akan tetapi beberapa orang non islam memberikan respon yang positif atas perjuangan beliau selama bertahun tahun, salah satunya adalah Michael H. Hart, seorang tokoh terkenal yang menulis buku 100 Orang Paling Berpengaruh dalam Sejarah. Menurut Hart, kebanyakan orang orang besar yang ada dalam bukunya menjadi besar karena kebetulan lahir di negara negara maju yang jadi pusat peradaban dunia. Misalnya Napoleon Bonaparte yang memimpin Prancis untuk menguasai Eropa itu disebabkan karena negara kelahirannya adalah negara Eropa yang besar dan kuat. Namun pada akhirnya Napoleon gagal dan meninggal di pengangsingan.

         Sebaliknya, Nabi Muhammad lahir di sebuah kawasan yang terbelakang. Mekah pada saat itu jauh dari pusat perdagangan, seni dan pengetahuan. Saat itu yang menjadi negara besar adalah Romawi dan Persia. Akan tetapi Muhammad adalah satu-satunya orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam hal spiritual  maupun kemasyarakatan. Hart mencatat bahwa Muhammad mampu mengelola bangsa yang awalnya egoistis, barbar terbelakang dan terpecah belah oleh sentimen kesukuan, menjadi bangsa yang maju dalam bidang ekonomi, kebudayaan dan kemiliteran dan bahkan sanggup mengalahkan pasukan Romawi yang saat itu merupakan kekuatan militer terdepan di dunia
       
          Begitu juga  Mahatma Gandhi, seorang tokoh kemerdekaan India dari Inggris dengan gerakan anti kekerasan yang mengatakan bahwa  bukan pedang yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan dan tugasnya. Semua ini menyingkirkan segala halangan. Dia bersedih ketika menutup halaman terakhir volume 2 (buku biografi Muhammad) karena tiada lagi cerita yang tersisa dari hidupnya yang agung

          Peristiwa Fathul Makkah ( Penaklukan Kota Mekah ) merupakan bukti keberhasilan Nabi Muhammad saw untuk menguasai kota Mekah tanpa ada pertumpahan darah yang terjadi. Padahal pada saat itu tentara beliau kurang lebih sekitar 12.000 prajurit yang mengepung kota mekah dan tidak mustahil mereka bisa menghancurkan kota itu. Akan tetapi sesuai dengan komando Nabi, pertumpahan darah dapat dihindari, sehingga kota mekah takluk di bawah kekuasaan islam dengan damai. Ini membuktikan bahwa kebesaran islam tidak diberikan oleh pedang sebagaimana pendapat orang yang menghina islam. Islam yang dibawa Nabi mengajarkan kedamaian dalam hidup bermasyarakat. Adapun peperangan yang dilakukan Nabi seperti perang Badar, Uhud, Khandaq adalah bertujuan untuk membela diri dari serangan orang orang kafir. 

           Ketika Nabi Muhammad menyiarkan dakwahnya di Mekah, banyak caci maki yang dilontarkan kepada beliau. Ada yang mengatakan bahwa beliau itu adalah orang gila, sinting, aneh dan lain sebagainya, bahkan beliau mendapat siksaan pedih dari orang orang Kafir yang tidak suka dengan agama baru. Mereka ingin Nabi tidak hadir dalam kehidupan mereka dengan cara apapun, sampai ada yang ingin membunuhnya. Akan tetapi Nabi tidak memiliki rasa dendam kepada orang orang yang telah menyakitinya sehingga pada peristiwa penaklukan kota Mekah, tidak ada satupun korban dari penduduk Mekah. Perbuatan caci maki dan siksaan yang meresahkan hati dibalas Nabi dengan cinta dan kasih sayang yang hakiki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar