Minggu, 09 September 2012

Ruh Manusia yang Dikekalkan

       Manusia adalah makhluk hidup yang terdiri dari jasad dan ruh. Ruh dan Jasad adalah dua makhluk yang saling membutuhkan, ruh tidak akan bisa dilihat dengan kasat mata tanpa adanya jasad yang ditempati, sedangkan jasad tidak akan dapat bergerak dan melakukan aktifitas tanpa ada kehadiran ruh. Ruh ditiupkan oleh Malaikat pada awal mula penciptaan manusia melalui perantara rahim seorang ibu, sehingga janin yang hanya berupa jasad dapat berubah menjadi makhluk yang memiliki kehidupan. Akan tetapi ruh akan meninggalkan jasad pada saat ketentuan datang dari Sang Pencipta dan Pemilik ruh yang merubah status makhluk hidup menjadi jasad tanpa ada kemampuan untuk melakukan aktifitas



      Ketika ruh manusia diciptkana, maka dia akan merasakan petualangan panjang melewati beberapa dimensi alam yang berbeda. Alam rahim adalah awal mula petualangan ruh dimulai yang selanjutnya akan dikirim ke alam dunia. Di alam dunia inilah ruh merasakan kebebasan beraktifitas sesuai dengan apa yang diinginkannya. Lalu pada saat yang tidak diketahui oleh seluruh makhluk kecuali Allah swt, ruh akan meninggalkan jasad seraya berpindah ke alam barzah. Ketika hari kiamat tiba, maka seluruh ruh manusia akan berpindah ke alam akhirat, yaitu alam yang menjadi akhir petualangan manusia. Di sini akan ditentukan tempat akhir manusia, antara masuk surga yang di dalamnya terdapat berbagai macam kenikmatan, atau masuk neraka yang di dalamnya terdapat berbagai macam siksaan. 

          Itulah sedikit gambaran tentang petualangan ruh manusia mulai dari alam kandungan hingga berakhir di alam akhirat. Apabila kita renungkan kembali tentang petualangan ruh manusia, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kematian itu pada hakikatnya hanya dinisbatkan kepada jasad, akan tetapi  tidak dapat dinisbatkan kepada ruh, sebab mulai dari awal penciptaan ruh tidak akan mengalami sebuah kematian. Ruh hanya melakukan sebuah perpindahan dari alam yang satu ke alam yang lain. Ini membuktikan bahwa ruh manusia itu bersifat dikekalkan , bukan bersifat kekal, sebab ada dzat lain yang menyebabkan ruh manusia kekal, yaitu tiada lain kecuali Allah swt. 

        Sebagai manusia abadi secara ruhaniyah, selayaknya mengerti tentang tanggung jawab yang diberikan oleh Allah ketika masih dapat melakukan aktifitas di dunia fana. Apabila sudah baligh dan berakal sehat, manusia mendapatkan perintah untuk menyembah dan mengabdi kepada Sang Pencipta seluruh alam tanpa ada syarat yang menjadikan manusia terlepas dari perintah itu, kecuali ruh manusia sudah berpindah ke alam barzakh. Untuk itulah orang orang islam dianjurkan untuk menghadiahkan bacaan Al Qur'an kepada orang yang sudah meninggal dunia, sebab yang mati itu adalah jasad, akan tetapi ruh masih hidup meskipun alam dan kehidupannya berbeda dengan manusia yang ruhnya belum berpisah dari jasad.


        Berbeda dengan kondisi binatang pada saat seluruh makhluk hidup dikumpulkkan di akhirat untuk dimintai pertanggung jawaban. Para binatang akan diperintahkan oleh Allah untuk menjadi debu. Di sini terlihat jelas penyesalan orang orang kafir ketika  mereka akan mendapatkan imabalan yang setimpal dengan apa yang mereka perbuat di dunia. Mereka berkhayal seandainya menjadi debu seperti para bintang yang mereka lihat, maka mereka pasti tidak akan mendapat siksaan yang pedih. Peristiwa ini sesuai dengan firman Allah swt :

إنَّا أَنذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنتُ تُرَابًا

artinya : Sesungguhnya kami telah memperingatkan kepadamu ( hai orang kafir ) pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya dan orang kafir berkata: "Alangkah baiknya seandainya aku dulu adalah tanah". ( QS. An Naba' : 40 )

          Itulah sedikit pembahasan tentang wujud hakiki ruh manusia yang dikekalkan oleh Allah. Wujud itu dapat menyebabkan kebahagiann atau kesedihan pada akhir petualangan manusia melewati empat macam alam. Manusia tidak akan tahu kapan ia akan keluar dari satu alam ke alam lain karena semua itu adalah rahasia dari Allah swt supaya manusia selalu ingat dimanapun dan kapanpun ia berada, bahwa ia tiada lain adalah hamba Allah yang wajib menyembah kepada-Nya.

Wallahu A'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar